26 March 2009

Tumpahan Minyak di Pantai Kawasan Senggigi Beach Hotel

Kamis 26 Maret 2009 kemaren adalah hari raya nyepi bagi umat Hindu dan juga merupakan hari libur nasional. Dalam kesempatan ini, ponakan saya Zulkifli mengajak saya dan temen-temen di Gebang Baru untuk pergi ke Pantai. Kamipun meluncur ke kawasan pantai senggigi, tepatnya di kawasan pantai wisata senggigi beach hotel. Seperti biasa, kawasan ini sangat ramai pengunjung tatkala hari libur nasional atau hari minggu.
Mengingatkan saya pada kawasan BTDC di Nusa Dua, Bali yang selalu ramai saat hari libur maupun liburan sekolah.



Dengan mengenakan kaos kiriman bugiakso yang saya dapet dari blog competition bertajuk aku untuk indonesiaku yang dikirimkan awal maret kemaren sebagai kebanggaan saya sebagai seorang blogger. he..He..


Dari hasil "wawancara" saya dengan beberapa pengunjung -sebenernya sih bukan wawancara, tapi kenalan ma cewek-cewek "bening" disana-, mereka berasal dari seputaran pulau lombok. Ada yang dari Lombok Tengah, bahkan dari Lombok Timur. Sepertinya liburan nyepi yang cuman sehari ini benar-benar dimanfaatkan untuk refreshing oleh warga Gumi Sasak ini. Tak hanya di kawasan wisata Senggigi Beach hotel yang ramai oleh wisatawan lokal. Namun dikawasan pantai wisata lainnya di jalur senggigi juga tampak ramai oleh pengunjung. Saya tidak langsung sampai ke pantai Kerandangan, tapi saya yakin disana juga dipadati pengunjung karena selain pantai Senggigi Beach hotel, pantai Kerandangan adalah pantai favorit wisatawan lokal asal pulau Lombok, terutama dari Lombok Tengah dan Lombok Timur.


Saya berangkat ke Pantai Senggigi sekitar jam 3 siang. Sesampai disana saya tidak langsung "turun kelaut" karena saya tidak berniat untuk mandi dan tidak membawa pakaian ganti. Saya terlebih dahulu jalan-jalan menyusuri pinggiran pantai sambil membasuh kaki saya dengan ombak yang sesekali menyapu punggung kaki saya yang menggoda :-P. Dalam kesempatan itu saya mencoba "flirting" dengan gadis-gadis cantik dari berbagai wilayah pulau Lombok yang tengah bercengkrama di sana -padahal saya kesana sama istri juga :D -. Dasar "mental krupuk", saat gadis-gadis itu balik menggoda saya, sayapun mempercepat langkah saya meninggalkan mereka -cemen banget yah gw-.


Padahal saya "flirting" cuman dengan senyum sambil menatap mata mereka dengan tatapan ala "ardhie rachman" yang tebukti selalu berhasil membuat cewek-cewek "terkapar". Narses banget seh. Kemudian, saya kembali ke tempat istri saya dan istri keponakan saya menggelar tikar untuk duduk-duduk. Mereka tidak ikut mandi bersama yang lain karena istri ponakan saya membawa dua orang anaknya yang salah satunya masih bayi. Istri saya dan istri ponakan saya ganti-gantian menggendong vina -nama cucu saya :D- sementara saya asyik "cuci mata". Suami yang tidak sopan..!!!


Karena temen-temen belum selese menikmati berendam di air laut, sayapun tergoda dan segera menanggalkan baju saya dan menuju ke arah laut setelah menyerahkan kaos hitam dari bugiakso itu ke istri saya.


Karena saya tidak bisa berenang, sayapun mengambil sebuah ban dalam sebagai pelampung saya dari salah satu rental ban dalam disana. Keliatan banget kalo saya tidak bisa renang. Kesempatan itu kembali saya gunakan untuk merayu gadis-gadis yang bertebaran di sana. Rayuan-rayuan gombal pun keluar dari mulut saya. Namun, biar ga di"cekal" ntar malem ma istri, saya ga berani merayu mereka dari dekat, soalnya istri saya bisa melihat jelas ke arah saya dari tempat duduknya.
Dapet seh 3 orang yang bersemu merah setelah saya "membrendel" mereka dengan pujian bernada puitis. Halah. . . sok banget seh gw.
Cukup dah cerita flirting nya.


Saat saya berhasil merampas kano temen saya, saya pun mendayung lebih ketengah lagi. Disana saya menyaksikan pemandangan yang sangat mengganggu saya. Air laut tampak tercemar minyak. Saya menduga, minyak itu berasal dari salah satu atau lebih kapal yang tengah parkir didaerah sana. Sayapun mengambil sedikit air tersebut dan mencium air tersebut untuk memastikan ntu minyak apaan. Ternyata benar, itu adalah minyak solar. Karena saya juga pernah kerja di bengkel mobil, saya pun tidak terlalu asing dengan bau solar. Meski kuantitasnya tidak banyak, namun tumpahan minyak tersebut cukup mengganggu saya. Sempat terfikir untuk membawa korek api ketengah laut sana dan membakar minyak tersebut karena kesel dengan keteledoran pemilik kapal. Namun, karena banyaknya orang yang tengah berenang disekitar sana, kemungkinan terjadinya korban juga tidak sedikit dan sayapun membatalkan niat saya itu dan kembali mendayung dan mencari "mangsa" lainnya untuk saya rayu.


Kami pun pulang sekitar jam 17.15 dari sana dan setelah sampe rumah, badan-badan saya terasa pegel-pegel. Istri saya yang lagi hamil 3 bulan juga masuk angin. Acara malam itupun diisi dengan acara kerok-mengerok antara saya dengan istri saya. Sempat seh "maen" satu ronde, tapi istri saya mengeluh pegel dan karena mikirin jabang bayi kami dan kesehatan istri saya, dengan berat hati, saya yang belum mencapai klimaks pun akhirnya mengalah. Kamipun tertidur. Paginya bangunnya agak telat karena kelelahan kemaren. Akhirnya "morning sex" yang selalu kami lakoni pun terlewati.
Ntar dhe, kalo udah pulang dan istri saya udah sehat, gw ajakin lagi.




0 komentar: